Senin, 01 Mei 2017

Pengertian dan Cara Mengerjakan RAL(Rancangan Acak Lengkap) dengan Cara Manual, Excel, Dan SPSS

A.    Defenisi dan Syarat Penggunaan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku.  Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt).  RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan.  Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan terhadap unit percobaan.  Karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen, maka setiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap.
Akurasi penggunaan RAL akan tercapai apabila
  1. bahan percobaan homogen atau relatif homogen;
  2. kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan;
  3. jumlah perlakuan dibatasi.

B.     Kelebihan dan Kekurangan

Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL antara ain: denah percobaan yang lebih mudah; analisis statistik terhadap subjek percobaan cukup sederhana; fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan ulangan; kehilangan informasi (data-hilang) relatif lebih kecil dibandingan dengan perancangan yang lain.
Beberapa kekurangan dalam penggunaan RAL antara lain: persyaratan kondisi sampel yang harus homogen, tidak mungkin dilakukan pada kondisi lingkungan yang tidak seragam, dan jumlah ulangan yang rendah akan memberikan hasil yang tidak konsisten.

C.    Model Matematika

Dalam RAL, data percobaan didistribusikan melalui model persamaan sebagai berikut:
i      = 1, 2,..... t
j      = 1,2,..... ri
Dimana:
μ    = Nilai tengah populasi
τ     = pengaruh aditif (koefisien regresi parsial) dari perlakuan ke-i
eij  = galat percobaan dari perlakuan ke-I pada pengamatan ke-j



UNTUK LEBIH JELASNYA PERHATIKAN CONTOH DI BAWAH INI
KITA AKAN MENGOLAH DATA DARI HASIL PENELITIAN  :
Ahmad Al Farra (1005104010034), Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, 2010 dengan menggunakan cara manual, excel, dan SPSS

Data ini merupakan hasil penelitian dengan judul “Evaliasi Kecernaan In vitro pelepah sawit fermentasi dengan lama pemeraman berbeda”

Lampiran 3 : Hasil analisis sidik ragam kandungan bahan kering

Menganalisis mengunakan Cara Manual

Fk                =     78197,79849
JK Total       =     268,1838156
JK Perl        =     168,4305056
JK Galat      =     99,75331

1.      Faktor Koreksi (FK)  =    ( Grand Total)2
             (p.u)
                                                  =  ( 1.083,036)2
         (15)
  =  78197,79849
·         Jumlah Kuadrat       
1.      Jumlah Kuadrat  T      =  ∑X2 - FK
                     =  {(60,559) 2 + (71,768) 2 + (67,140) 2 +.....(75,809) 2}    ­-              78197,79849    
                                                         =  268,1838156



2.      JK Perlakuan               = ∑P2/u-FK
               = {(199,467) 2 + (218,654) 2 + (218,469) 2 +(215597) 2 + (230,849)2} /5- 78197,79849
    =   168,4305056
           
3.      JK Galat                  = JKT – JKP
    = 268,1838156 168,4305056
    =  99,75331
·         Derajat bebas
1.      Derajat Bebas (db) Perlakuan              
 = Perlakuan – 1
 =  5 – 1
 = 4
2.      Derajat Bebas (db) Galat                     
 = Perlakuan (u-1)
             = 10
3.      Derajat Bebas (db) Total                            
 = p.u – 1
 = 15 – 1
 = 14
·         Kuadrat tengah
1.      Kuadrat Tengah (KT) Perlakuan             
  = JKP/(p-1)
  =  168,4305056/ 4
  = 42,1076
2.      Kuadrat Tengah Galat                                                      
   = JKG/dbG
   = 99,75331/ 10
   = 9,975331




·         F Hitung     
 = KTP/KTG   
 = 42,1076/9,975331
 = 4,2211


SK
db
JK
KT
F hit
F Tabel

0,05
0,01

Perlakuan
4
168,431
42.108
4,221
3,48
5,99

Galat
10
99,753
9,975




Total
14
268,184






Perlakuan
Rataan
Notasi
F0
66,49
B
F5
72,88
A
F10
72,82
A
F15
71,87
AB
F20
76,95
A

1.      Uji lanjut duican

db galat = 10
rp = rpa * sy

2.      Wilayah nyata terpendek

P
rp (0,05)
rp (0,05)
2
3,15
5,744
3
3,3
6,018
4
3,37
6,145
5
3,43
6,255




P
rp (0,05)
rp (0,05)
2
4,48
8,169
3
4,73
8,625
4
4,88
8,899
5
4,96
9,045

3.      Menyusun nilai rataan dari terkecil ke terbesar

F0
F15
F10
F5
F20
66,49
71,87
72,82
72,88
76,95




A

B




4.      Perhitungan

F20-F5        =     4,07          *
F20-F10      =     4,13          tn
F20-F15      =     5,08          tn
F5-F0          =     10,46        **


  
Menganalisis Menggunakan Program Excel
Langkah 1 : Jalankan Program Microsoft Excel

Langkah 2 : Masukkan data Lampiran 3 yang berasal dari Skripsi ke dalam Microsoft Excel

Langkah 3 : Masukan Rumus untuk mencari rata-rata dan jumlah


Langakah 4. kemudian, untuk mencari jumlah Ulangan (U) hingga ke f hitung gunakan formula seperti di bawah ini dan disesuaikan dengan data yang ada.

Langkah 5. Buat tabel sidik ragamnya dengan formula dibawah ini, sesuaikan dengan data.


Menganalisis Menggunakan Program SPSS

Langkah 1 : Buka program SPSS

Menganalisis Menggunakan Program SPSS

Langkah 1 : Buka program SPSS

Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis
Ø  Tampilan Bagian Data

Ø  Tampilan Bagian Output

Langkah 2 : Mengisi bagian Varibel view seoerti di bawah ini

Langkah 3 : Mengisi bagian nama pada variabel view seperti di bawah ini

Langkah 4 : Mengisi bagian decimals pada variabel view seperti dibawah ini

Langkah  5 : Mengisi bagian Label pada variabel view seperti dibawah ini

Langkah  6 : Mengisi bagian Values pada variabel view seperti dibawah in

Klik bagian perlakuan pada values untuk memberikan label perlakuan yang akan kita buat.Selanjutnya klik bagian ulangan  pda values untuk memberikan label pada ulangan yang kita lakukan.

Langkah 7 : Mengisi data view

Klik bagian data view
Langkah 8 : Selanjutnya Isi Bagian Kolom Perlakuan, Ulangan, dan Hasil. Seperti di bawah ini.

Langkah 9 : Menganalisis Data
Klik Bagian Analyze à General Linear Model à Univariate

Langkah 10 : Setelah itu muncul seperti di bawah ini

Klik Bagian Persentase Benih Berkecambah à Klik Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini

Setelah itu Klik Bagian Trichoderma Virens dan Trichoderma Harzianum à Klik tanda panah pada bagian Fixed Factors :

Langkah 11 : Klik Bagian Model à Klik Custom

Setelah bagian Custom diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, disitu ada bagian Factor & Covariates, Klik bagian Perlakuan.

Setelah bagian Perlakuan di Klik, lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog, sehingga tampil seperti ini :

Setelah itu Klik Continue

Langkah 12  : Klik bagian Post Hoc, Post Hoc berfungsi untuk menguji Lanjut dari Hasil Penelitian

Setelah itu tampil Kotak dialog yang baru, seperti di bawah ini :

Klik Bagian Perlakuan, dan klik Tanda Panah pada bagian tengah :

Setelah itu Klik Bagian LSD (untuk Uji BNJ), Tukey (untuk Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) à Klik Continue

Langkah 13 : Setelah itu tampil seperti di bawah ini, maka klik OK

Langkah 14 : Lalu Muncul OUTPUT dari analisis yang dilakukan

 

Pada bagian Tabel Sidik Ragam dari Output SPSS,



Jika Sudah terjadi kesamaan Antara SPSS dan hasil di Skripsi. Maka sudah benar apa yang telah kita lakukan.

Nama   : Nurainun Mardhiyah
NIM    : 1405104010018


SELESAI


1 komentar:

UJI KUALITAS TELUR AYAM RAS DAN BURAS

Teknologi Industri Ternak Unggas Pengujian Kualitas Telur Ayam Ras Dan Ayam Buras Disusun Oleh : Kelompok 3             ...