Senin, 05 Juni 2017

UJI KUALITAS TELUR AYAM RAS DAN BURAS



Teknologi Industri Ternak Unggas


Pengujian Kualitas Telur Ayam Ras Dan Ayam Buras

Disusun Oleh :
Kelompok 3
                                                Nurainun Mardhiyah               (14051014010018)
                                                Fachrul Akbar                         (14051014010051)
                                                Annisa Wahyuni                      (14051014010015)
                                                Mona Cherlina                        (14051014010017)
                                                Hadi junaidi                             (14051014010007)
                                                Dicky Rizaldi Rambe             (14051014010059)
                                                Agam Rizki                             (14051014010049)
                                                Sesmi Karlina                         (14051014010021)
                                                Fakrurrazi                               (14051014010047)
                                                Nanda Riwa Sukma               (14051014010066)
                                                MHD. Al Muarif                    (14051014010016)
                                                Ade Ratnawati                         (14051014010045)






  

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala
2017



KATA PENGANTAR

            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini yang berjudul “Pengujian Kualitas Telur Ayam Ras Dan Ayam Buras”.
            Laporan kegiatan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
            Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
            Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Pengujian Kualitas Telur Ayam Ras Dan Ayam Buras ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                                                   Banda Aceh, Juni 2017




.. 14





BAB I


PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

            Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti protein dengan asam amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya cerna yang tinggi. Telur menjadi salah satu produk peternakan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Sebab di samping rasanya yang enak, telur juga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, hampir seluruh putih telurnya merupakan protein yang dapat digunakan sebagai zat pembangun. Kandungan lemak pada kuning telur dapat melezatkan rasa telur itu sendiri. Hasil metabolisme lemak dapat berupa energi dua kali lipat energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.
             Berdasarkan hal tersebut para pedagang/ pembeli harus slektif dalam memilih telur yang akan dijual atau dibelinya. Penjual butuh telur dengan kualitas bagus supaya pembeli suka dan selalu selera dengan jualannya. Begitupun dengan pembeli atau konsmen harus memilih telur dengan kualitas  bagus untuk ia konsumsi.
            Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Hal ini ditandai dengan rendahnya zat yang tidak dapat diserap setelah telur dikonsumsi. Akan tetapi disamping bernilai gizi tinggi, telur juga mempunyai sifat yang kualitasnya mudah rusak .Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu tindakan atau usaha-usaha bidang teknologi kualitas dan penanganan pasca produksi telur . Tindakan ini penting agar produksi telur yang dicapai dengan segala usaha ini dapat sampai ke konsumen dengan kualitas yang masih tetap baik.
            Penurunan kualitas telur antara lain disebabkan masuknya mikroba-mikroba perusak ke dalam isi telur melalui pori-pori kerabang telur, menguapnya air dan gas karena pengaruh suhu lingkungan. Ruang penyimpan yang mlembab akan menyebabkan kerabang berjamur. Adapun penurunan kualitas yang dimaksud terdiri dari kualitas telur utuh maupun isi telur. Maka untuk mengetahui cara pengujian kualitas eksternal dan kualitas internal telur  perlu dilakukan praktikum pengenalan telur segar.

1.2. Tujuan 

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk :
1.      mengetahui kualitas telur yang baik dengan uji kualitas telur secara sederhana.
2.      Mampu mengidentifikasi kualitas telur melalui uji pemeriksaan telur utuh dan uji pemeriksaan isi telur.

1.3. Manfaat

            Manfaat yang diperoleh dari praktikum uji kualitas telur ini adalah memberi pengetahuan kepada mahasiswa tata cara atau prosedur pengujian kualitas telur.



BAB II


TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Uji kualitas Telur

            Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti protein dengan asam amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya cerna yang tinggi. Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Hal ini ditandai dengan rendahnya zat yang tidak dapat diserap setelah telur dikonsumsi. Akan tetapidisamping bernilai gizi tinggi, telur juga mempunyai sifat yang kualitasnya mudah rusak .Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu tindakan atau usaha-usaha bidang teknologi kualitas dan penanganan pasca produksi telur . Tindakan ini penting agar produksi teluryang dicapai dengan segala usaha ini dapat sampai ke konsumen dengan kualitas yangmasih tetap baik (Sulistiati, 2003)
            Penurunan kualitas telur antara lain disebabkan masuknya mikroba-mikroba perusak ke dalam isi telur melalui pori-pori kerabang telur, menguapnya air dan gas karena pengaruh suhu lingkungan. Ruang penyimpan yang mlembab akan menyebabkan kerabang berjamur (Steward, 1999).
            Kuning telur merupakan bagian telur terpenting, karena didalamnya terdapat bahan makanan untuk perkembangan embrio . Telur yang segar kuning telumya terletak ditengah-tengah, bentuknya hula dan warnanya kuning sampai jingga Beberapa pendapat mengatakan bahwa makanan berpengamh langsung terhadap warm kumng telur (mengandung pigmen kuning). Kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap dibandingkan puith telur, yang terdiri dari air, protein, lemak karbohidrat, vitamin dan mineral (Sarwono, 2001).
            Putih telur terdiri 40% berupa bahan pada yang terdiri dan empat lapisan yaitu : lapisan putih telur tipis, lapisan tebal, lapisan tipis bagian dalam clan lapisan "Chalaziferous". Kekentalan putih telur yang semakin tinggi dapat ditandai dengan tingginya putih telur kental Hal ini menunjukkan bawa telur kondisinya masih segar, karena putih telur banyak mengandung air, maka bagian ini lebih mudah cepat rusak (Sirait, 2001).
            Kerabang telur merupakan bagian terluar yang membungkus isi telur dan berfungsi mengurangi kerusakan fisik maupun biologis, serta dilengkapi dengan poripori kulit yang berguna untuk pertukaran gas dan dalam dan luar kulit telur, tebal kerabang telur berkisar antara 0,33 - 0,35 mm. Tipisnya kulit telur dipengaruhi beberapa faktor yakni : umur type ayam, zat-zat makanan, peristiwa faal dari organ tubuh, stress dan komponen lapisan kulit telur. Kulit yang tipis relatif berpori lebih banyak dan besar, sehingga mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan dan pembusukan lebih cepat (Sumarni, 2004).



BAB III


PROSEDUR KEGIATAN


3.1. Tempat/Lokasi dan Tanggal Praktikum

            Tempat/lokasi dari pelaksanaan praktikum ini adalah Laboratorium Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak Unggas Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah kuala. Yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mai 2017 jam 09.00 s/d 12.00 Wib

3.2. Bahan dan Alat

a.       Bahan
·         Telur ayam ras dan buras umur 1-3 hari
b.      Alat
·         Alat candling
·         Micrometer
·         Jangaka sorong
·         Meja kaca
·         Timbangan

3.3. Metode


  • Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan
  •  Pratikum di mulai dengan menimbang telur
  •   Mengamati struktur luar telur seperti kebersihan kerabang, warna kerabang, keutuhan kerabang, dan bentuk luar
  •   Kemudian di lakukan pengukuran panjang dan lebar telur
  •   Selanjut nya dilakukan pemecahan telur dengan hati-hati
  •   Pengukuran tinggi, panjang, dan lebar putih telur pekat / albumin pekat
  •   Pengukuran tinggi dan diameter kuning telur
  • Pengukuran pH putih telur

 .



BAB IV


HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan

1.Warna Kerabang Telur
            Pengamatan warna telur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Warna
Warna
Telur 1
Coklat
Krem
Telur 2
Coklat Muda
Putih Susu
Telur 3
Coklat Tua
Krem Muda

2.Kebersihan Kerabang
            Kebersihan kerabang telur yaitu bukan telur yang dicuci, tetapi kulit telur asli yang di keluarkan dari oviduk ayam. Sehingga telur yang digunakan saat pratikum dapat dinyatakan  bersih atau kurang bersih.
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Kebersihan
kebersihan
Telur 1
Bersih
Cukup Bersih
Telur 2
 Cukup Bersih
Bersih
Telur 3
Kurang Bersih
Tidak Bersih

3. Berat telur
            Penghitungan berat telur menggunakan timbangan.
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Berat Telur
Berat Telur
Telur 1
62 gram
44 gram
Telur 2
 55,6 gram
42,2 gram
Telur 3
54 gram
43 gram




4. Bentuk Telur ( INDEKS TELUR %)
            Dengan rumus lebar telur di bagikan panjang telur dikali 100 %
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Indeks telur
Indeks telur
Telur 1
L(44,6)  x  P (55)     = 2,453
L(39,1) x P(51,6)  = 2,017
Telur 2
L(43,5)  x  P (52,4) = 2,279
L(39)     x   P(49,5) = 1,930
Telur 3
L(42,6)  x  P(52,3)  = 2,227
L(38,7)  x   P(51,7) = 2,000

5.Indek Kuning Telur
            Dengan menggunakan rumus tinggi kuning telur di bagi diameter kuning telur
Telur
Telur Ayam Ras

Telur Ayam Buras


Tinggi
Diameter
Tinggi
Diameter
Telur 1
1,812 cm
41 dan 38
1,725 cm
39,9 dan 39,5
Telur 2
1,75 cm
38,5 dan 36,6
1,765 cm
38,8 dan 38,8
Telur 3
1,895
38,2 dan 39,2
1,743 cm
39,7 dan 39,7

6.Indek Putih Telur
Dengan menggunakan rumus tinggi putih telur kental di bagi diameter putih telur kental
Telur
Telur Ayam Ras

Telur Ayam Buras


Tinggi
Diameter
Tinggi
Diameter
Telur 1
0,928 cm
69,5  dan  79
0,608 cm
100,5  dan  72,7
Telur 2
0,790 cm
66     dan   65
0,744 cm
96,6    dan  74,9
Telur 3
1,046 cm
62,9  dan  79,1
0,477 cm
77,9    dan  60




7. pH Putih Telur
            Dengan menggunakan kertas pH di celupkan pada putih telur
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

 pH Telur
pH Telur
Telur 1
9
10
Telur 2
9
10
Telur 3
-
-

8. Ketebalan Kerabang (mm)
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Ketebalan Kerabang
Ketebalan Kerabang
Telur 1
Tumpul = 0,36
Tengah = 0,35
Runcing =0,39
Tumpul = 0,32
Tengah = 0,31
Runcing =0,37
Telur 2
Tumpul = 0,38
Tengah = 0,37
Runcing =0,40
Tumpul = 0,35
Tengah = 0,36
Runcing =0,36
Telur 3
Tumpul = 0,40
Tengah = 0,40
Runcing =0,44
Tumpul = 0,32
Tengah = 0,32
Runcing =0,38
9. Pengukuran Warna Kuning Telur
Telur
Telur Ayam Ras
Telur Ayam buras

Warna kuning Telur
Warna kuning Telur
Telur 1
7
11
Telur 2
9
9
Telur 3
9
10

10. Nilai HU
            Nilai HU bervariasi antara 20-110 dan pada telur yang baik antara 50-100. Nilai HU ini tergantung dari umur ayam. Di Amerika Serikat nilai dari HU ini kemudian di gunakan sebagai indikator terhadap kualitas isi telur dan diklasifikasi kedalam  4 kelas yaitu :


                        Kelas               AA                 A                     B                    C
                        HU                  >79                  79>U>55         55>U>31        U>31

Menghitung Nilai HU pada telur yang di uji




RAS 1
 HU     = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (9,28 + 7,57 – 1,7.620,37)
            =100 Log (16,85 – 10,5)
            =100 Log 6,35
            =100 . 0,80
            =80
RAS 2
HU      = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (7,90 + 7,57 – 1,7.55,60,37)
            =100 Log (15,47 – 5)
            =100 Log 15,5
            =100 . 1,019
            =102
RAS 3
HU      = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (10,46 + 7,57 – 1,7.540,37)
            =100 Log (18,03 – 15)
            =100 Log 3,03
            =100 . 0,518
            =52



Buras 1
HU      = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (6,08 + 7,57 – 1,7.440,37)
            =100 Log (13,65 – 6)
            =100 Log 7,62
            =100 . 0,88
            =88
Buras 2
HU      = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (7,44 + 7,57 – 1,7.42,20,37)
            =100 Log (15,01 –5)
            =100 Log 10,01
            =100 . 1,001
            =100
Buras 3
HU      = 100 Log (H + 7,57 – 1,7W0,37)
            = 100 Log (4,77 + 7,57 – 1,7.430,37)
            =100 Log (12,34 – 6)
            =100 Log 6,34
            =100 . 0,80
            =80

4.2. Pembahasan

            Ukuran telur merupakan faktor penting yang dapat menentukan penerimaan harga dalam aspek pemasaran. Penentuan klasifikasi standar berat telur per butir khususnya dinegara maju seperti Jepang, Amerika dan negara maju lainnya telah dilakukan secara seksama dan dusesuaikan dengan harga jualnya. Telur yang berukuran kecil memiliki kualitas isi yang tinggi dibanding telur yang besar. % telur pasaran di indonesia mencapai standar ukuran pemasaran.
            Penentuan kualitas kerabang/kulit telur dilakukan dengan memperhatikan warna, kebersihan, kehalusan dan keutuhan . Telur yang balk harus mempunyai kerabang dengan warna yang seragan, bersih, permukaan halus/rata, tidak retak/pecah dan mempunyai ketebalan yang cukup. Penentuan kualitas fisik bagian dalam telur meliptui : keadaan putih telur, kuning telur dan rongga udara telur . Kondisi ini sangat diperlukan dalam upaya untuk mempertahankan kesegaran dan kualitas mutu telur yang akan dikonsumsi serta mencegah terjadinya kenisakan yang merugikan selama penyimpanan.
             Penentuan kualitas telur bagian dalam dapat dilakukan dengan "candling" dengan menggunakan sinar lampu, dan selanjutnya dilakukan pemecahan telur. Haugh unit ditentukan berdasarkan keadaan putih telur, yaitu merupakan korelasi antara bobot telur (gram) dengan tinggi putih telur (mm). Semakin lama telur disirnpan, semakin besar HU (Haugh unit) nya, indkes putih telur dan berkurangnya bobot telur karena terjadi penguapan air dalam telur hingga kantong udara bertambah besar.
            Kuning telurnya dan hasil pengujian kebanyakan menunjukkan posisi kuning telur yang baru  masih ditengah, bentuknya bulat dan bersih, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mutu telur yang baru itu baik. Perubahan bentuk fisik kuning telur mempengaruhi keadaan kualitas kuning telur. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara peneropongan (candling).  Telur yang masih baik keadaan letak kuning telur masih ditengah, dengan pertambahan umur simpan letak kuning telur akan bergeser dari pusat dan kemungkinan dapat sampai menempel pada kulit telur.



BAB V


PENUTUP




5.1. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan dari pratikum ini ialah :
1.      Penentuan kualitas kerabang/kulit telur dilakukan dengan memperhatikan warna, kebersihan, kehalusan dan keutuhan.
2.      Telur yang masih baik keadaan letak kuning telur masih ditengah, dengan pertambahan umur simpan letak kuning telur akan bergeser dari pusat dan kemungkinan dapat sampai menempel pada kulit telur.
3.      Dari nilai HU yang di dapatkan  antara ayam ras dan buras tidak jauh berbeda.



DAFTAR PUSTAKA

Sarwono. B., B.A. Murtidjo dan A . Daryanto . 2001 . Telur Pengawetan dan Manfaatnya. Seri Industri Kecil. Cetakan I. Penebar Swadaya, Jakarta .
Sirait,Celly. H. 2001 . Telur dan Pengolahannya . Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Steward, G .F. and J .C. Abbott. 1999. Marketing Eggs and Poultry . Third Printing . Food and Agricultural Organization (FAO), The United Nation. Rome.
Sulistiati. 2003. Pengaruh Berbagai Macam Pengawet dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Konsumsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor .
Sumarni. 2004. Diktat Penanganan Pasca Panen Unggas. Departemen Pertanian. Balai Latihan Pertanian, ternak, Ciawi Bogor .



LAMPIRAN

 

UJI KUALITAS TELUR AYAM RAS DAN BURAS

Teknologi Industri Ternak Unggas Pengujian Kualitas Telur Ayam Ras Dan Ayam Buras Disusun Oleh : Kelompok 3             ...